Sebuah kejatuhan aset digital yang dipicu oleh jenius
Krisis di dunia cryptocurrency melanda, dengan nilai pasar yang menguap hingga triliunan dolar dalam beberapa bulan saja. Pusat dari badai ini adalah sebuah hedge fund bernama Three Arrows Capital, yang didirikan oleh dua jenius matematika muda. Melalui strategi perdagangan yang cerdik dan pengaruh media sosial, mereka mengubah sebuah perusahaan startup kecil menjadi raksasa yang mengelola aset senilai miliaran. Namun, petualangan mereka akhirnya berujung pada konsekuensi yang bencana.
Three Arrows Capital didirikan oleh Su Zhu dan Kyle Davies pada tahun 2012. Kedua lulusan Andover Elite High School dan Universitas Columbia ini, dengan pengalaman yang diperoleh di Wall Street, mulai terjun ke perdagangan forex di pasar berkembang. Mereka segera mengalihkan perhatian mereka ke pasar cryptocurrency dan mengambil peluang selama pasar bearish 2017-2018.
Dengan harga Bitcoin yang meroket pada tahun 2020-2021, ukuran Three Arrows Capital berkembang pesat. Mereka meminjam sejumlah besar dana untuk investasi dengan leverage, sementara Su Zhu mempromosikan teori "supercycle" di media sosial, meramalkan bahwa cryptocurrency akan meningkat dalam jangka panjang. Perusahaan mengklaim mengelola hampir 10 miliar aset digital, Su Zhu dan Davies mulai menjalani kehidupan mewah, membeli rumah mewah dan yacht.
Namun, ekspansi Three Arrows Capital dibangun di atas fondasi yang rapuh. Taruhan besar mereka di GBTC mulai merugi, dan kemudian mereka mengalami kerugian besar pada proyek Luna. Pada Mei 2022, dengan keruntuhan pasar kripto secara menyeluruh, Three Arrows Capital terjebak dalam kesulitan. Mereka meminjam dari banyak lembaga dalam jumlah besar, berusaha untuk melewati masa sulit, tetapi akhirnya tidak mampu memulihkan keadaan.
Pertengahan Juni, Three Arrows Capital berhenti merespons kreditor, Su Zhu dan Davies hilang. Perusahaan segera mengajukan kebangkrutan, memicu reaksi berantai yang menyebabkan perusahaan kripto lainnya tutup. Likuidator menemukan bahwa neraca Three Arrows Capital memiliki masalah serius, mencurigai adanya tindakan penipuan.
Kejadian ambruk ini mengungkapkan risiko sistemik dalam industri cryptocurrency, mengakibatkan kerugian besar. Su Zhu dan Davies berubah dari trader jenius menjadi penjahat yang buron, cerita mereka menjadi simbol dari kegilaan dan kehancuran industri ini. Krisis ini mungkin akan mendorong lembaga regulasi untuk memperketat pengawasan terhadap aset digital, dan masa depan perkembangan industri ini tidak pasti.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Kejatuhan Three Arrows Capital: Trader jenius memicu krisis enkripsi
Sebuah kejatuhan aset digital yang dipicu oleh jenius
Krisis di dunia cryptocurrency melanda, dengan nilai pasar yang menguap hingga triliunan dolar dalam beberapa bulan saja. Pusat dari badai ini adalah sebuah hedge fund bernama Three Arrows Capital, yang didirikan oleh dua jenius matematika muda. Melalui strategi perdagangan yang cerdik dan pengaruh media sosial, mereka mengubah sebuah perusahaan startup kecil menjadi raksasa yang mengelola aset senilai miliaran. Namun, petualangan mereka akhirnya berujung pada konsekuensi yang bencana.
Three Arrows Capital didirikan oleh Su Zhu dan Kyle Davies pada tahun 2012. Kedua lulusan Andover Elite High School dan Universitas Columbia ini, dengan pengalaman yang diperoleh di Wall Street, mulai terjun ke perdagangan forex di pasar berkembang. Mereka segera mengalihkan perhatian mereka ke pasar cryptocurrency dan mengambil peluang selama pasar bearish 2017-2018.
Dengan harga Bitcoin yang meroket pada tahun 2020-2021, ukuran Three Arrows Capital berkembang pesat. Mereka meminjam sejumlah besar dana untuk investasi dengan leverage, sementara Su Zhu mempromosikan teori "supercycle" di media sosial, meramalkan bahwa cryptocurrency akan meningkat dalam jangka panjang. Perusahaan mengklaim mengelola hampir 10 miliar aset digital, Su Zhu dan Davies mulai menjalani kehidupan mewah, membeli rumah mewah dan yacht.
Namun, ekspansi Three Arrows Capital dibangun di atas fondasi yang rapuh. Taruhan besar mereka di GBTC mulai merugi, dan kemudian mereka mengalami kerugian besar pada proyek Luna. Pada Mei 2022, dengan keruntuhan pasar kripto secara menyeluruh, Three Arrows Capital terjebak dalam kesulitan. Mereka meminjam dari banyak lembaga dalam jumlah besar, berusaha untuk melewati masa sulit, tetapi akhirnya tidak mampu memulihkan keadaan.
Pertengahan Juni, Three Arrows Capital berhenti merespons kreditor, Su Zhu dan Davies hilang. Perusahaan segera mengajukan kebangkrutan, memicu reaksi berantai yang menyebabkan perusahaan kripto lainnya tutup. Likuidator menemukan bahwa neraca Three Arrows Capital memiliki masalah serius, mencurigai adanya tindakan penipuan.
Kejadian ambruk ini mengungkapkan risiko sistemik dalam industri cryptocurrency, mengakibatkan kerugian besar. Su Zhu dan Davies berubah dari trader jenius menjadi penjahat yang buron, cerita mereka menjadi simbol dari kegilaan dan kehancuran industri ini. Krisis ini mungkin akan mendorong lembaga regulasi untuk memperketat pengawasan terhadap aset digital, dan masa depan perkembangan industri ini tidak pasti.